DSCN0334Sekitar 80 siswa-siswi Kelompok Bermain (KB) Langkah-langkah Mungil mengunjungi Politeknik Banjarnegara beberapa waktu yang lalu. Kunjungan mereka untuk melakukan kegiatan Deteksi Tumbuh Kembang Anak yang berada di laboratorium Program Studi Prodi Kebidanan.

Kepala Prodi Kebidanan, Lia Aria Ratmawati, S.SiT, M.Kes. mengatakan kegiatan tersebut merupakan out put dari seminar Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh Kembang yang digelar beberapa waktu lalu dan diikuti oleh guru Pendidikan Anak Usia Dini dan tenaga kesehatan yang ada di Banjarnegara. Menurut Lia, tujuan dari kegiatan Deteksi Tumbuh Kembang Anak adalah untuk mengetahui apakah anak sudah sesuai dengan tahapan usianya atau belum. “Apabila perkembangan anak sesuai dengan ciri-ciri perkembangan pada usia tertentu berarti anak berhasil menyesuaikan diri secara normal”, ungkapnya. Melalui deteksi tumbuh kembang anak, penyimpangan dimana tumbuh kembang anak tidak sesuai dengan keadaan normal, dapat diketahui secara dini,

Prodi Kebidanan Politeknik Banjarnegara memiliki fasilitas untuk melakukan penilaian terhadap tumbuh kembang anak. Selain peralatan yang lengkap dan memadai, juga didukung dengan tenaga-tenaga penilai yang berkompeten di bidangnya. Ditambahkan Lia, sedikitnya ada tiga jenis skrining atau deteksi yang dilakukan, diantaranya deteksi dini penyimpangan pertumbuhan, deteksi dini penyimpangan perkembangan dan deteksi dini penyimpangan mental emosional. Untuk deteksi penyimpangan pertumbuhan dilakukan dengan pengukuran berat badan, tinggi badan dan lingkar kepala.

IMG_2570Selanjutnya untuk deteksi penyimpangan perkembangan dilakukan dengan kuesioner pra skrining perkembangan, tes daya dengar dan tes daya lihat. “Untuk deteksi dini penyimpangan mental emosional ada tiga faktor yang kita nilai, yaitu kuesioner masalah mental emosional, deteksi dini autis serta gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas”, katanya. Selanjutnya hasil dari penilaian tumbuh kembang anak tersebut diserahkan kepada pihak sekolah untuk diadakan tindakan lebih lanjut. “Setelah diketahui kondisi dari masing-masing siswa, hasilnya kita serahkan kepada pihak sekolah, namun apabila ditemukan adanya anak yang memiliki gangguan akan kita rujuk ke tenaga kesehatan seperti dokter dan rumah sakit untuk mendapatkan penanganan dan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis anak,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala KB Langkah-langkah Mungil, Tuty Kurniawati, A.Md mengatakan hasil dari penilaian tumbuh kembang anak tersebut akan sangat membantu pihak sekolah khususnya guru dalam proses pembelajaran. “Dengan pemeriksaan tumbuh kembang anak kita menjadi tahu kondisi dari masing-masing siswa, hasil yang telah kita dapatkan selanjutnya akan ditindaklanjuti di sekolah,” katanya.

Hal yang sama dikatakan seorang wali murid Heri Suswanto, menurutnya pemeriksaan tumbuh kembang anak memiliki banyak manfaat. Selain untuk mengetahui kondisi perkembangan anak juga bisa digunakan sebagai deteksi dini perkembangan anak.   “Karena faktor kesibukan, kadang kita tidak begitu memperhatikan perkembangan anak, dengan pemeriksaan ini kita bisa mengantisipasi secara dini bagaimana kondisi anak kita”, ungkapnya.