Program Studi (Prodi) D3 Kebidanan Politeknik Banjarnegara menggelar upacara Capping Day untuk mahasiswi angkatan IX, baru-baru ini. Caping Day merupakan titik awal bagi mahasiswi semester 1 untuk menapaki tahapan berikutnya sebagai mahasiswa Kebidanan dimana pada tahapan ini mahasiswi akan mulai ditempatkan di berbagai institusi kesehatan untuk mempraktekkan semua teori-teori yang telah didapatkan sebelumnya. Pada acara tersebut dilakukan sumpah bagi mahasiswi Kebidanan dan penyematan cap profesi serta pemberian penghargaan bagi mahasiswi yang memperoleh Indeks Prestasi (IP) tertinggi.
Selain civitas akademika Politeknik Banjarnegara, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh dinas terkait, orang tua atau wali mahasiswa, Yayasan Dipayuda Banjarnegara, Ikatan Bidan Indonesia Cabang Banjarnegara dan tamu undangan lainnya.
Direktur Politeknik Banjarnegara yang pada kesempatan tersebut diwakili Pembantu Direktur Bidang Akademik, Ir. Sapto Wibowo, MP dalam sambutannya berpesan agar mahasiswi yang telah mengikuti ucap janji dan pemasangan cap profesi tersebut mampu mengembangkan ilmu kebidanan sekaligus memahami profesinya dengan sungguh-sungguh dalam penerapannya atau saat kegiatan praktik. “Sebagai calon bidan yang merupakan ujung tombak bagi terwujudnya kesehatan ibu dan anak diharapkan untuk selalu menempa diri, terus menerus mengasah ketrampilannya dan senantiasa untuk menjaga sikap atau attitude, baik di lahan praktik maupun dalam bermasyarakat,” ungkapnya.
Dirinya berharap kepada mahasiswi khususnya Prodi Kebidanan agar setelah lulus nanti bisa mengabdikan dirinya dalam masyarakat untuk membangun Banjarnegara, salah satunya dengan ikut membantu memperkecil angka kematian ibu melahirkan dan bayi baru lahir.
Sementara itu, dr. Sulis Setyowati, M.Kes dari Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara mengatakan selama ini mahasiswi Prodi Kebidanan Politeknik Banjarnegara mampu menunjukkan kualitasnya dan memperoleh penilaian yang baik dari lahan praktik. “Tingkatkan terus kualitas dan profesionalisme yang sudah dimiliki,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dr. Yulianto Prabowo, M.Kes yang diwakili Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Taufikkur Rachman, SKM, M.Kes mengatakan saat ini tantangan yang dihadapi adalah Masyarakat Ekonomi Asia (MEA). Negara-negara ASEAN sepakat membuka kesempatan tenaga kerja masuk ke sesama negara anggota, termasuk tenaga kesehatan. Menurut dia, Indonesia dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan ketersediaan sumber daya alam yang luas, diperkirakan menjadi salah satu tujuan negara yang diminati tenaga kerja asing. “Untuk itu kami mengharapkan sebagai calon tenaga kesehatan nantinya dapat berkompeten, profesional serta memiliki attitude yang baik sehingga kita dapat sebagai pemain di rumah sendiri, dan bukan sebagai penonton,” pesannya.
Sebagai mahasiswi terbaik yakni Sulastri dengan perolehan IP 3,38, selanjutnya Avia Veronika dengan IP 3,33 serta Navis Syaiva Ramadani yang memperoleh IP 3,32.