Politeknik Banjarnegara melalui Program Studi Agroteknologi terus berupaya mengembangkan berbagai olahan pangan. Seperti halnya dalam peringatan Hari Pangan Sedunia XXXVII yang digelar Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Banjarnegara beberapa waktu lalu, Politeknik Banjarnegara ikut berpartisipasi dalam kegiatan Gelar Pangan Lokal.

Ketua Himpunan Mahasiswa Agroteknologi, Hamzah Masluki mengatakan keikutsertaan Politeknik Banjarnegara dalam kegiatan tersebut selain untuk ikut membantu program pemerintah dalam meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat akan pentingnya pangan lokal juga sebagai sarana edukasi kepada masyarakat tentang potensi lokal Kabupaten Banjarnegara khususnya dalam bidang pertanian serta kandungan gizi dari berbagai olahan pangan berbahan baku non beras dan non terigu.

“Dalam kegiatan tersebut, kami fokuskan pada olahan pangan berbahan ubi jalar dalam berbagai bentuk dan kreasi rasa, seperti es krim, puding, pukis, mata roda dan donat”, katanya. Selain itu beberapa produk olahan lain yang juga dikenalkan yakni kue putu berbahan jagung serta sale pepaya.

Menurutnya, ubi jalar merupakan salah satu komoditas pertanian di Banjarnegara yang potensial dan sangat mudah dibudidayakan. Namun, masyarakat masih belum bisa memaksimalkan potensi tersebut. Masyarakat masih menilai ubi sebagai makanan desa yang tidak memiliki nilai jual dan minim kandungan gizi. Dirinya berharap dengan kreativitas yang didukung ilmu dan teknologi mampu menjadikan potensi yang dianggap sebelah mata tersebut menjadi produk yang memiliki nilai ekonomi tinggi. “Ini adalah salah satu langkah nyata menuju kemandirian pangan yang saat ini sedang diprogramkan pemerintah,” kata Hamzah.

Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama, Joko Malis Sunarno, S.Si, M.Si. Med, mengatakan selama tiga tahun berturut-turut mahasiswa Politeknik Banjarnegara berhasil memenangkan dana hibah Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) untuk kategori bidang kegiatan PKM-Kewirausahaan. Menurut Joko, fokus kreasi mahasiswa yang berhasil memenangkan program tersebut adalah pada inovasi produk makanan yang ada di Banjarnegara yakni molen berbahan tepung mocaf dengan isi daging buah salak, golak dengan variasi lima rasa dan inovasi dawet ayu instan tiga warna dan rasa dengan menggunakan bahan salak, bayam dan ubi ungu.

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *