
Kegiatan stimulasi deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) menjadi salah satu kegiatan yang sangat penting karena penyimpangan tumbuh kembang yang di deteksi lebih awal dapat lebih mudah diintervensi. Politeknik Banjarnegara peduli anak bangsa mengadakan kegiatan SDIDTK sebagai salah satu kegiatan Pengabdian bagian Tri Dharma perguruan tinggi dengan sasaran balita di wilayah Banjarnegara dan tidak dipungut biaya. Kegiatan ini bekerjasama dengan Saralee_care salah satu pelayanan mom and baby spa di Banjarnegara milik alumni D3 Kebidanan Politeknik Banjarnegara.
Kegiatan SDIDTK dan pijat bayi merupakan salah satu asuhan holistik yang diberikan kepada bayi dan balita. Program Studi D3 Kebidanan Politeknik Banjarnegara mencetak ahli madya kebidanan yang kompeten dan kompetitif dalam memberikan asuhan holistik kepada perempuan di seluruh siklus kehidupan mulai dari masa konsepsi, bayi baru lahir, balita, remaja, hamil, bersalin, nifas dan masa antara hingga menopause. Kegiatan ini dilaksanakan di laboratorium tumbuh kembang Politeknik Banjarnegara.
Kegiatan SDIDTK terdiri dari :
- Stimulasi dini agar perkembangan kemampuan gerak, bicara dan bahasa, sosialisasi dan kemandirian pada balita berlangsung optimal sesuai dengan umur anak.
- Deteksi dini tumbuh kembang anak adalah kegiatan pemeriksaan untuk mendeteksi atau menemukan adanya penyimpangan tumbuh kembang balita. Apabila ditemukan penyimpangan lebih dini , maka intervensi akan lebih mudah di lakukan
- Intervensi dini adalah tindakan koreksi dengan memanfaatkan plastisitas otak anak agar tumbuh kembangnya kembali normal atau penyimpangannya tidak semakin berat.
- Rujukan dini, apabila balita perlu dirujuk, maka rujukan juga harus dilakukan sedini mungkin sesuai dengan indikasi.
Pemeriksaan SDIDTK meliputi:
1. Deteksi Dini Gangguan Pertumbuhan meliputi :
a. Pengukuran Berat Badan
b. Pengukuran Panjang badan/Tinggi Badan
c. Pengukuran lingkar kepala
2. Deteksi Dini Penyimpangan Perkembangan meliputi :
a. Pemeriksaan mengunakan Kuisoner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) untuk gerak kasar, gerak halus, bicara-bahasa, kemandirian dan sosialisasi
b. Tes daya dengar (TDL)
c. Tes daya lihat (TDD)
3. Deteksi Dini Penyimpangan Perilaku Emosional dan Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas ( GPPH)
Pelaksanaan SDIDTK saat ini diperkuat melalui penerbitan Permenkes No. 25 Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak dan Permenkes No. 66 Tahun 2014 yang menyatakan Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan melalui SDIDTK merupakan bagian dari kegiatan pelayanan kesehatan yang dilakukan terhadap bayi, anak balita dan anak prasekolah yang ditujukan untuk meningkatkan kelangsungan dan kualitas hidup anak