Pada tahun 2021 ini Kabupaten Banjarnegara termasuk Kabupaten Lokus Stunting yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor : KEP 42/M.PPN/HK/04/2020 tentang Penetapan Perluasan Kabupaten/ Kota Lokasi Fokus Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi Tahun 2021. Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang disebabkan karena asupan gizi yang kurang dalam waktu yang cukup lama sebagai akibat dari pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi yang diperlukan. Stunting adalah kondisi tinggi badan anak lebih pendek dibanding tinggi badan anak seusianya.
Masalah stunting berdampak sangat serius, disamping menyebabkan anak berbadan pendek, lemahnya kemampuan dalam berpikir, juga beresiko sering terkena penyakit, yang disebabkan oleh masalah yang multi komplek sehingga dalam penanggulangannya memerlukan penanganan yang serius, tidak saja oleh jajaran kesehatan namun melibatkan semua sektor terkait baik dalam penanganan faktor spesifik (langsung) maupun sensitif (tidak langsung)
Melalui Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD), Mahasiswa Politeknik dibawah bimbingan dosen melakukan analisis masalah kesehatan bersama dengan masyarakat, pemerintah desa dan puskesmas bersinergi untuk melakukan upaya penanganan stunting dan mengidentifikasi masalah kesehatan yang mempengaruhinya di wilayah Puskesmas Rakit 2 serta mencari solusi bagi permasalahan tersebut untuk percepatan penanganan stunting.
Politeknik Banjarnegara kompeten, peduli dan tanggap terhadap isu aktual yang berkembang di masyarakat serta mampu memberi sumbangsih bagi masyarakat berdasarkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimilikinya. Salah satu kegiatan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah program Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD).
Pada tahun 2021 ini, kegiatan PKMD diselenggarakan di Desa Kincang Kecamatan Rakit dari tanggal 8 November s/d 10 Desember 2021. Dalam kegiatan ini, mahasiswa dibagi menjadi 5 kelompok Dusun dengan jumlah 1.342 KK
Kami berupaya berkontribusi dalam penanganan kasus tersebut melalui kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa berjumlah 12 orang dibawah bimbingan dosen pembimbing institusi dan pembimbjng lapangan dari desa dan puskesmas dengan metode pendampingan continuity of Care. Jadi dalam proses pelaksanaannya mahasiswa akan melakukan pendampingan melalui pendekatan keluarga dengan dibentuknya keluarga binaan dimulai dari pengambilan data atau pengkajian data, menentukan masalah dan melakukan intervensi penanganan stunting serta tindak lanjut dan rekomendasi.