Politeknik Banjarnegara bekerjasama dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menggelar Seminar Bahasa dan Sastra, Jum’at (4/11) lalu.

Kegiatan yang mengambil tema “Melalui Pemertahanan  Bahasa dan Budaya Daerah Meneguhkan Identitas Kebangsaan” tersebut dilangsungkan di auditorium Politeknik Banjarnegara dan diikuti lebih dari 100 peserta yang terdiri dari unsur guru MGMP Bahasa Jawa dari SMP, SMA dan SMK di wilayah Kabupaten Banjarnegara, praktisi, tokoh masyarakat, budayawan serta pelaku seni di Banjarnegara.

Sebagai narasumber dalam kegiatan tersebut yakni Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum, Direktur Politeknik Banjarnegara sekaligus dosen Fakultas Bahasa dan Sastra UNNES serta Drs. Bambang Suprayoga, seorang budayawan dan seniman wayang kulit dari Surabaya yang merupakan putra daerah Kabupaten Banjarnegara.

Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerjasama Politeknik Banjarnegara, Lukmanul Hakim, STP, M.Sc dalam sambutannya mengatakan kegiatan Seminar Bahasa dan Sastra tersebut digelar sebagai salah satu tindak lanjut dari pelaksanaan Kongres Bahasa Panginyongan yang dilaksanakan akhir Oktober lalu di Kabupaten Banyumas.

Sementara itu Drs. Kusri dari Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan tersebut. Menurut dia Balai Bahasa sangat peduli dengan upaya-upaya pelestarian bahasa daerah khususnya di wilayah Jawa Tengah. “Balai Bahasa sangat peduli dengan kebudayaan daerah termasuk bahasa dan sastra yang berada di wilayah Banyumas termasuk Banjarnegara,” katanya.

Sementara itu, Prof. Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum mengatakan Politeknik Banjarnegara sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di Banjarnegara ikut peduli dengan keberadaan bahasa dan sastra daerah yang semakin hari semakin ditinggalkan. Dirinya sangat mendukung berbagai upaya untuk menggugah kembali kesadaran atas pentingnya peran serta dalam penanganan bahasa dan sastra Jawa. Terkait dengan Kongres Bahasa Panginyongan, dirinya mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut. “Sangat sangat setuju apabila Kongres Bahasa Panginyongan terus dilaksanakan secara periodik”, kata Prof. Teguh.

Dirinya berharap adanya upaya lebih dalam melestarikan dan mengembangkan Bahasa Panginyongan agar tetap menjadi kebanggaan masyarakat Banyumas sehingga nantinya Bahasa Panginyongan bisa tetap lestari, mampu untuk hidup, maju dan bermartabat sebagai penguat bahasa nasional bahasa Indonesia. “Mari kita mantapkan lagi Bahasa Panginyongan sebagai bahasa kebanggaan kita dan jangan malu untuk menggunakannya,” tegasnya.

bbb

politeknik-banjarnegara-bekerja-sama-dengan-balai-bahasa-provinsi-jawa-tengah-menyelenggarakan-seminar-bahasa-dan-sastra-sebagai-tindak-lanjut-kongres-bahasa-panginyongan-2

ccc

 

 

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *