Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Anak dengan stunting tidak hanya tidak berkembang secara fisik, tetapi juga otaknya. Jika tidak ditangani dengan segera, hal ini tentu menjadi ancaman bagi bangsa, karena anak yang lahir di hari ini merupakan aset bangsa di masa depan.

Salah satu cara untuk mencegah stunting menurut rekomendasi WHO dan UNICEF adalah pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif sampai bayi berumur enam bulan. ASI ekslusif artinya bayi tidak mendapat asupan lainnya selain ASI.  ASI mengandung gizi lengkap yang mudah dicerna oleh perut bayi yang kecil dan sensitif.  Itulah mengapa, hanya memberikan ASI saja sudah sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi di bawah usia enam bulan.

Menurut WHO, risiko stunting ini dapat meningkat jika bayi menerima makanan pendamping ASI sebelum usia 6 bulan. Saat bayi mulai dikenalkan dengan makanan sebelum usia enam bulan,akan membuat bayi lebih tertarik dengan makanan tersebut dibandingkan ASI.  Akibatnya, bayi kehilangan nutrisi penting yang terdapat pada ASI sehingga pertumbuhannya jadi terhambat. Stunting dapat menyebabkan tingkat kecerdasan yang kurang, rentan terhadap penyakit, di masa depan menurunkan tingkat produktivitas.

Mahasiswa dan Dosen Program Studi D III kebidanan Politeknik Banjarnegara sebagai institusi pendidikan kesehatan peduli dengan isu stunting. Salah satu program Politeknik Banjarnegara yang dilaksanakan rutin setiap tahun adalah Pembangunan Kesehatan masyarakat Desa (PKMD). PKMD dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Kebidanan selama kurang kebih satu bulan. Kegiatan PKMD  tahun 2021 berorientasi pada upaya penatalaksanaan  dan pencegahan stunting di Kabupaten Banjarnegara sehingga dilaksanakan di salah satu desa Lokus stunting di Kabupaten Banjarnegara yaitu di Desa Kincang, Kecamatan Rakit. Masih rendahnya cakupan Asi eksklusif di wilayah Desa kincang menyebabkan masalah dikemudian hari jika tidak segera ditangani. Kegiatan intervensi yang dilakukan meliputi penyuluhan  ASI Eksklusif dan Pembuatan makanan pendamping ASI (MP-ASI)  yang tepat untuk bayi dan balita. Pemberian ASI Eksklusif pada bayi 0-6 bulan dengan cara yang benar sangat penting untuk mencegah terjadinya gizi buruk.

admin

Perguruan Tinggi Vokasional Jenjang Diploma III Bidang Kesehatan dan Pertanian

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *