Sebagai salah satu upaya untuk menjawab perkembangan jaman yang semakin maju dan kompetitif serta tuntutan masyarakat akan lulusan yang berkualitas, Program Studi (Prodi) Kesehatan Lingkungan terus melakukan berbagai langkah pengembangan dan perbaikan dalam berbagai sektor. Salah satu upaya yang dilakukan dengan menggelar Workshop Penguatan Kurikulum yang berlangsung selama dua hari bertempat di auditorium Politeknik Banjarnegara, 29-30 Oktober lalu.
Dalam sambutannya, Pembantu Direktur Bidang Akademik, Ir. Sapto Wibowo, SP mengatakan untuk bisa mencapai kebutuhan institusi pengguna atau kebutuhan pasar dan untuk selalu menyelaraskan dengan kondisi terkini, kurikulum harus dintinjau ulang secara berkala. Menurut dia, salah satu tujuan diadakannya workshop tersebut adalah untuk mengevaluasi dan mengembangkan kurikulum yang ada di Prodi Kesehatan Lingkungan.
Kegiatan tersebut dapat menyajikan bahan informasi mengenai area–area kelemahan kurikulum sehingga dari hasil evaluasi dapat dilakukan proses perbaikan menuju kearah yang lebih baik. “Kurikulum merupakan aspek sentral dalam proses pembelajaran. Untuk itu, diperlukan upaya simultan secara berkala agar kurikulum dapat didesain sesuai dengan perkembangan jaman,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan Ketua Program Studi Kesehatan Lingkungan, Bayu Suseno, SKM, M.Kes. Menurutnya penguatan kurikulum sangat penting dilakukan untuk menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar yang terus berubah. Hadir sebagai pembicara yakni Retno Widowati, S.ST dari RSUD Margono, Irwan Andriano dari Rentokil (Perusahaan Pest Control) dan Suparmin, S.ST, M.Kes dari Himpunan Asosiasi Kesehatan Lingkungan Indonesia.
Kegiatan tersebut selain diikuti oleh seluruh dosen dan laboran, juga dihadiri perwakilan beberapa stakeholder diantaranya Loka Litbang P2B2 Banjarnegara, RSUD Hj. Anna Lasmanah, Rumah Sakit Islam Banjarnegara, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan beberapa Puskesmas di wilayah Kabupaten Banjarnegara.
“Kegiatan tersebut diikuti lebih dari 75 peserta. Selain beberapa stakeholder, kita juga hadirkan beberapa alumni dan mahasiswa aktif,” kata Bayu. Dirinya menambahkan hasil dari workshop tersebut akan menjadi materi atau bahan dalam kegiatan penyusunan kurikulum pada tahun ajaran selanjutnya.