Puluhan pelajar SMA, SMK dan MA sederajat se-Banjarnegara secara resmi membentuk ikatan generasi peduli lingkungan, Sabtu dan Minggu (22-23/11) kemarin. Kegiatan yang dipusatkan di kampus Politeknik Banjarnegara tersebut juga dihadiri oleh dinas terkait, Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Banjarnegara, Forum Komunitas Hijau (FKH) dan Sekber Pecinta Alam Banjarnegara.
Kepala Kantor Lingkungan Hidup Banjarnegara, Singgih Haryono sangat mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pecinta Alam Ligarapala Politeknik Banjarnegara tersebut. Dalam sambutannya, Singgih menyampaikan perlunya kepedulian terhadap kondisi lingkungan yang semakin hari semakin menurun. Menurut dia banyak sekali permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitar kita sehingga perlu dilakukan berbagai upaya untuk menanggulanginya. “Kami siap bekerjasama dan mendukung berbagai upaya untuk menanggulangi kerusakan dan memelihara kelestarian lingkungan, termasuk dengan ikatan pelajar yang berkomitmen untuk peduli kepada lingkungan hidup,” katanya.
Dirinya berharap perwakilan-perwakilan dari sekolah tersebut bisa menjadi agen untuk memelihara lingkungannya masing-masing, dimulai dari diri sendiri dan lingkungan sekolahnya. “Setelah terbentuk nanti, kami menunggu tindak lanjut serta aksi dari ikatan yang akan terbentuk,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.
Hal yang sama juga dikatakan Ketua DPD KNPI Banjarnegara, Sidik Wibowo Akhmad. Menurut dia KNPI sebagai wadah organisasi kepemudaan turut mendukung pembentukan ikatan generasi peduli lingkungan hidup yang beranggotakan para pelajar tingkat atas se-Banjarnegara. Permasalahan lingkungan hidup membutuhkan kepedulian serta peran serta dari berbagai pihak termasuk para pemuda. Dengan ikatan yang terbentuk, diharapkan bisa memunculkan kesadaran, kepedulian dan semangat yang akhirnya akan memunculkan budaya untuk selalu peduli kepada lingkungan.
Ketua Panitia, Yusnia Efendi mengatakan kegiatan tersebut diisi dengan berbagai materi tentang lingkungan hidup yang disampaikan oleh dosen-dosen Politeknik Banjarnegara dan pelatihan pembuatan hidroponik untuk mengatasi media tanam serta pemeriksaan sedimentasi air DAS Serayu dan pengamatan mikroorganisme yang ada dalam air. Selain itu untuk menumbuhkan kebersamaan dan semangat juga digelar berbagai permainan tradisional, diantaranya balap gapyak dan tarik tambang.
“Ikatan ini merupakan forum komunikasi sebagai wadah untuk berdiskusi dan melakukan tindakan nyata terkait dengan permasalahan lingkungan yang terjadi di Banjarnegara pada khususnya,” kata Yusnia. Sebagai puncak dari kegiatan tersebut dilakukan penandatangan komitmen sebagai bentuk peduli terhadap lingkungan hidup yang diikuti oleh perwakilan 12 sekolah yang hadir.
Lukmanul Hakim, Pembantu Direktur Bidang Kemahasiswaan, Kerjasama dan Alumni Politeknik Banjarnegara mengatakan kegiatan tersebut merupakan salah satu bukti konkret untuk turut serta menjaga kelestarian dan kesehatan lingkungan hidup. Melalui tiga Program Studi yang ada yaitu Agroteknologi, Kesehatan Lingkungan dan Kebidanan, Politeknik Banjarnegara terus berupaya untuk memberikan kontribusi demi kemajuan IPTEK dan kesejahteraan masyarakat.