Sedikitnya 30 peserta mengikuti pelatihan hidroponik yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Agroteknologi (Himagro) Politeknik Banjarnegara, beberapa waktu lalu.
Ketua Himagro, Aji Gondo mengatakan beberapa tahun terakhir teknik menanam dengan sistem hidroponik semakin diminati masyarakat. Selain memiliki banyak keuntungan, sistem hidroponik juga memiliki nilai estetika yang tinggi.
Peserta pelatihan tidak hanya berasal dari wilayah Kabupaten Banjarnegara saja tetapi juga berasal dari luar kota dengan latar belakang profesi yang berbeda-beda. Peserta berasal dari beragam latar belakang mulai dari penyuluh pertanian, wirausahawan, kelompok tani, perwakilan instansi dan umum. “Alasan ketertarikan mempelajari hidroponik diantaranya ada yang berkeinginan untuk menjadi pioner hidroponik di lingkungannya, ada pula yang berniat untuk berbisnis sayuran hidroponik karena nilai jualnya yang lebih tinggi dibandingkan sayuran non hidroponik,” kata Aji.
Sebagai pembicara dan instruktur dalam pelatihan tersebut adalah Bondan Hary Setyawan, SP., MP dan Fani Tri Raditya, SP., MP., dosen Program Studi Agroteknologi. Materi yang disampaikan diantaranya pengenalan hidroponik dasar, pengenalan tipe-tipe hidroponik, budidaya tanaman hidroponik dan nutrisi hidroponik. Sedangkan untuk kegiatan praktiknya, para peserta akan diajarkan cara pemindahan tanaman, pelarutan dan aplikasi nutrisi hidroponik, pembuatan hidroponik tipe NFT, DFT dan statis.
“Peserta sangat antusias untuk menguasai hidroponik baik dalam penyampaian materi maupun kegitan praktik pembuatan hidroponik,” kata Bondan. Diharapkan melalui perlatihan tersebut masyarakat dapat memanfaatkan alih teknologi yang dikembangkan oleh kampus. Bagi peserta yang ingin memperdalam, dapat berkonsultasi atau praktik langsung di Politeknik Banjarnegara mengingat peran Politeknik sebagai lembaga yang berbasis pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu agen pengembangan teknologi.
