Sebanyak 33 mahasiswi semester 3 Program Studi Kebidanan Politeknik Banjarnegara siap diterjunkan ke sejumlah Puskesmas Wilayah Dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara untuk melaksanakan Praktik Kebidanan Fisiologis mulai 23 Januari mendatang.

Ketua Program Studi Kebidanan, Lia Aria Ratmawati, SST, M.Kes mengatakan seluruh mahasiswi Kebidanan Politeknik Banjarnegara diwajibkan mengikuti kegiatan pembelajaran teori, laboratorium kelas maupun praktikum dan praktik klinik. Praktik Kebidanan Fisiologis merupakan salah satu pencapaian kompetensi dari mata kuliah Asuhan Kebidanan I (Kehamilan), Asuhan Kebidanan II (Persalinan), Asuhan Kebidanan III (Nifas), Asuhan Neonatus Bayi dan Balita serta Anak Usia Pra Sekolah.

“Dalam kegiatan Praktik Kebidanan Fisiologis, mahasiswi diberikan kesempatan untuk melakukan ketrampilan secara langsung dengan klien di lapangan sehingga dapat meningkatkan pemahaman maupun ketrampilannya,” kata Lia. Setelah menyelesaikan pembelajaran Praktik Kebidanan Fisiologis, mahasiswi diharapkan lebih memahami dan mendapatkan pengalaman nyata sebagai bekal untuk melakukan Praktik Kebidanan selanjutnya.

Koordinator Praktik Kebidanan Fisiologis, Dewie Sulistyorini, S.SiT, M.Kes menjelaskan tujuan umum dari pelaksanaan praktik tersebut yakni memberikan kemampuan kepada peserta didik dalam memberikan asuhan kebidanan dengan pendekatan manajemen kebidanan kasus normal, pelaksanaan pelayanan kebidanan secara aktif, akurat dan mampu menganalisa secara kritis pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dibawah bimbingan dosen dan Clinical Instructure (CI).

“Praktik Kebidanan Fisiologis akan dilaksanakan selama 3 pekan, dengan pendamping dari dosen sebagai Pembimbing Akademik dan pembimbing lahan sesuai dengan yang telah ditunjuk oleh institusi lahan praktik,” katanya.

Menurut Dewie, beberapa tujuan khusus yang hendak dicapai melalui kegiatan tersebut diantaranya mahasiswi memiliki kemampuan berkomunikasi secara aktif dengan klien, keluarga, masyarakat dan tim kesehatan lain yang terkait dalam pelayanan kebidanan serta memiliki keaktifan untuk berpartisipasi dalam kegiatan penyuluhan atau pendidikan kesehatan dalam konteks keluarga, kelompok dan masyarakat.

“Karena ini merupakan praktek kebidanan pertama mereka, setiap minggu mereka akan kami supervisi untuk memantau perkembangan, kepuasan layanan, skill dan tentu saja attitude-nya. Apabila dinilai kurang memuaskan pihak lembaga tidak segan-segan menariknya kembali,” pungkasnya.

dsc_0334

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *