Aksi menggalang koin untuk Australia sebagai bentuk protes atas sikap Perdana Menteri Tony Abbot kepada Indonesia dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Banjarnegara, Senin (23/2). Puluhan mahasiswa tersebut, menggelar aksi di sejumlah perempatan jalan seputaran kota. Mereka membentangkan spanduk besar bertuliskan Koin untuk Australia dan Say No To Drugs.
”Ini merupakan aksi dukungan kami kepada pemerintah dalam menegakkan hukum terkait pemberantasan narkoba. Juga sebagai dukungan supaya kita jangan gentar atas pernyataan-pernyataan dari Tony Abbot. Kita adalah negara yang berdaulat dan punya sistem hukum sendiri yang harus dihormati oleh negara lain,” kata Gita Dwi Larasati, koordinator lapangan aksi tersebut.
Menurutnya, narkoba sudah sangat membahayakan bagi generasi muda Indonesia. Oleh karena itu sudah sepantasnya jika ada hukuman berat bagi pengedar juga bandarnya. Agar generasi muda tidak mendapat pengaruh buruk barang haram tersebut.
Presiden BEM Politeknik Banjarnegara, Jumia Setyasih, menambahkan, saat ini Indonesia sudah darurat narkoba sehingga hukum terkait pemberantasan narkoba harus ditegakkan. Tujuannya agar para bandar dan pengedar tak lagi menjadikan Indonesia sebagai negara tujuan utama pemasarannya.
Terkait bantuan untuk korban tsunami Aceh dari Australia, menurutnya tidak semestinya hal itu diungkit oleh Tony Abbot. ”Maka sebagai bangsa yang punya harga diri, kita ingin membantu untuk kembalikan bantuan dari Australia,” tandasnya.
Berselang dua hari, puluhan mahasiswa kembali menggelar aksi serupa. Namun aksi yang dilakukan Rabu (25/2) tersebut lebih difokuskan pada pemberian dukungan dan apresiasi terhadap penegakan hukum terkait perkara narkoba. Sembari membawa spanduk, mengenakan topeng Abbot dan membawa kotak uang, para mahasiswa menggelar aksi di Kejaksaan Negeri Banjarnegara, Polres Banjarnegara dan DPRD. Kemudian mereka berkeliling hingga ke kompleks pasar kota dan kembali ke Alun-alun. ”Aksi kali ini lebih sebagai bentuk dukungan agar para penegak hukum, konsisten dalam menegakkan hukum terkait pemberantasan narkoba. Aturan yang tegas harus diterapkan secara konsisten dalam pemberantasan narkoba,” tandas Ketua BEM Politeknik Banjarnegara, Jumia Setyasih.
Pihaknya juga berharap pencegahan dan pemberantasan peredaran narkoba di Banjarnegara menjadi perhatian serius. Aksi ke DPRD salah satunya sebagai simbol agar wakil rakyat dan Pemkab menjadikan masalah peredaran narkoba yang mengancam generasi muda sebagai masalah serius. ”Kami berharap sering ada kegiatan sosialisasi dari Pemkab atau pihak terkait, ke sekolah maupun kampus,” katanya.
Menurut dia, pelajar dan mahasiswa merupakan generasi penerus bangsa yang jadi salah satu sasaran peredaran narkoba. Selanjutnya, koin yang terkumpul sejak aksi pertama dan kedua akan digabungkan dengan aksi dari daerah lain untuk dikirim ke Kedubes Australia langsung di Jakarta.