Mahasiswa Politeknik Banjarnegara mengikuti Kuliah Umum Luar Negeri di Auditorium Kampus, Kamis (8/11). Kegiatan tersebut merupakan kerjasama antara Polibara dengan Hiroshima University untuk saling berbagi hasil-hasil penelitian mengenai kesehatan, lingkungan dan pengurangan resiko bencana dari Jepang dan Indonesia agar diketahui oleh masyarakat akademis, khususnya sivitas akademika Politeknik Banjarnegara.
Direktur Politeknik Banjarnegara, Dr. Tuswadi menyampaikan bahwa kegiatan tersebut sangat cocok dikolaborasikan dengan program studi yang ada di Politeknik yakni Kebidanan, Kesehatan Lingkungan dan Agroteknologi. Dirinya berharap mahasiswa dan dosen yang menjadi peserta dapat berbagi pengetahuan kepada keluarga dan masyarakat dilingkungannya tentang apa yang didapatkan dari kuliah umum ini. “Kami ingin dari acara ini ada transfer of knowledge atau berbagi ilmu pengetahuan dari narasumber ke dosen dan mahasiswa lalu ke masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Dr. Tuswadi mengatakan bahwa seluruh narasumber pada acara tersebut menggunakan bahasa inggris dalam penyampaian paparannya. Hal tersebut merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan akademis dalam rangka internasionalisasi dosen. “Karena tidak lama lagi beberapa dosen Polibara akan melanjutkan pendidikan ke luar negeri dan ini sebagai sarana berlatih menyampaikan hasil penelitian dalam Bahasa Inggris,” katanya. Narasumber pada Kuliah Umum Luar Negeri tersebut yakni Yasuda Hiroshi, Ph.D. dari Hiroshima University, Syamsudin, S.Pd., M.Pd., aktivis lingkungan yang juga menjabat Wakil Bupati Banjarnegara, serta dosen Politeknik Banjarnegara Fanny Tri Raditya, STP, MP dan Siti Munfiah, SKM., M.Kes
Politeknik Banjarnegara juga mengundang sekitar tujuh perguruan tinggi dari berbagai daerah untuk berdiskusi dengan Professor Yasuda Hiroshi, Research Institute for Radiation Biology and Medicine Hiroshima University tentang kemungkinan kerjasama di bidang riset, sehingga dosen dari berbagai lembaga pendidikan bisa bersinergi dengan Jepang.
Ketujuh perguruan tinggi tersebut yakni AKPER Yakpernas Banyumas, STIKES Muhammdiyah Kendal, Universitas Tribuwana Tungga Dewi Malang, Universitas Negeri Semarang, Poltekes Kemenkes Yogyakarta, Universitas Yudharta Pasuruan dan STIKES Bina Cipta Husada Purwokerto.
Wakil Bupati Banjarnegara, Syamsudin mengapresiasi kegiatan tersebut dan berharap kerjasama antara Politeknik Banjarnegara dengan Hiroshima University bisa memberikan dampak positif untuk Kabupaten Banjarnegara. Dalam kesempatan ini Wabup juga menyampaikan gambaran mengenai Kabupaten Banjarnegara serta beberapa permasalahan tentang kesehatan masyarakat.
Berkaitan dengan bencana alam yang sering melanda, Wabup menyampaikan bahwa sebagian besar kontur tanah di Kabupaten Banjarnegara labil. Sehingga diperlukan konservasi lingkungan dengan cara menanam pohon di semua wilayah agar ketika hujan turun tidak terjadi longsor dan ketika kemarau datang tidak dilanda kekeringan.
Namun untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya upaya konservasi lingkungan bukan hal yang mudah. Oleh karena itu, melalui dunia pendidikan Wabup ingin sekolah-sekolah menjadi model konservasi lingkungan dengan menanam pepohonan di area sekolah yang nantinya diharapkan bisa menular dan ditiru oleh masyarakat luas. “Mengubah perilaku masyarakat untuk memahami akar masalah sangat sulit. Bagaimana menyelamatkan lingkungan itu menjadi persoalan yang kita hadapi. Memanfaatkan dunia pendidikan dengan pencanangan sekolah-sekolah konservasi menjadi salah satu solusinya,” kata Wabup Syamsudin.