Mahasiswa Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara kunjungi Empat Lima Farm yang berada di Desa Sered, Kecamatan Madukara, Banjarnegara, Senin (29/4) lalu. Kunjungan lapangan tersebut diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk mengembangkan teknik pertanian masa kini.

Dosen Agroteknologi Politeknik Banjarnegara, Ir. Sapto Wibowo, MP mengatakan kunjungan lapangan tersebut untuk memperdalam ilmu yang dipelajari di kampus. Selain itu diharapkan bisa memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk mengembangkan pertanian sistem hidroponik. “Kunjungan ini diharapkan memotivasi mahasiswa untuk belajar, sekaligus membekali mereka berwirausaha pertanian hidroponik,” katanya.

Dikatakannya, pertanian hidroponik memberikan peluang usaha bagi petani muda. Sistem pertanian ini tidak membutuhkan lahan yang luas dan bisa dimulai dari skala kecil di sekitar rumah. Selain itu produk dari pertanian hidroponik juga memiliki nilai ekonomi yang lebih tinggi dibandingkan dengan dari produk pertanian konvensional. “Sebab pertanian hidroponik dibudidayakan tanpa menggunakan insektisida kimia, sehingga aman untuk dikonsumsi,” terangnya.

Seorang mahasiswa, Nadia, mengatakan materi pertanian hidroponik sudah diajarkan di dalam mata kuliah, namun dengan kunjungan lapang tersebut memberikan pengalaman baru. Dia juga lebih tertarik untuk mencoba bercocok tanam dengan sistem hidroponik. “Setelah melihat langsung, saya bukan hanya tertarik, tetapi juga termotivasi untuk memulai praktik hidroponik, kata Nadia.

Pemilik Empat Lima Farm, Gondo Aji Triwibowo yang juga salah satu alumnus Politeknik Banjarnegara mengaku merintis usaha pertanian hidroponik sejak 2018. Dirinya memulai dengan skala kecil sekitar 60 lubang tanam hingga kemudian berkembang menjadi lebih dari 1500 lubang tanam. Dia mengkhususkan untuk menanam sayur jenis selada. “Permintaan untuk selada cukup tinggi, bahkan saya sampai kewalahan,” ujarnya.

Menurutnya, potensi pertanian dengan sistem hidroponik cukup bagus mengingat saat ini masyarakat semakin sadar pentingnya bahan makanan yang sehat bebas dari bahan kimiawi. Selain itu, sistem pertanian ini juga lebih sederhana, karena tidak membutuhkan banyak tenaga kerja. “Bahkan, bisa dilakukan oleh mahasiswa, jadi bisa memulai wirausaha lebih dini,” jelasnya.