Siang ini Sela1sa, 11 Februari 2014, belasan anak-anak balita berlarian menuju sawah disebelah Timur Politeknik Banjarnegara. Adalah PAUD “Pertiwi” Desa Pekandangan yang memboyong anak didiknya ke Politeknik Banjarnegara dalam rangka wisata edukasi. Dengan mengambil tema “pengenalan cara bercocok tanam”, belasan anak didik berikut walinya diajak berkeliling seputaran Program Studi Agroteknologi. Dibuka oleh Ibu Dwi Ari Cahyani, S.TP., M.Sc selaku Kepala Program Studi D3 Agroteknologi, rombongan PAUD “Pertiwi” dibawa menuju rumah kaca yang didalamnya berjajar tanaman hidroponik. Hidroponik merupakan media tanam alternatif tanpa menggunakan tanah. Berbasis air, sistem ini dibangun menggunakan pipa pvc berukuran besar yang ditata bertingkat sedemikian rupa sehingga sirkulasi air tetap berjalan. Tumbuhan ditanam didalam lubang-lubang pipa tadi yan2g terisi air dimana air tersebut sudah dicampur dengan nutrisi organik.  Selesai dari rumah kaca, rombongan diajak menuju areal persawahan Politeknik Banjarnegara.

Anak-anak merasa sangat gembira ketika diajak menuju sawah, sebagian berlarian mendahului kawan yang lainnya, sebagian ikut membonceng traktor yang melintas. Semuanya gembira ria, apalagi ketika lima mahasiswi cantik dari Prodi Agroteknologi mempersilahkan dan memandu anak-anak untuk turun ke sawah mempraktekan cara bercocok tanam padi.
Ya pastinya seneng banget ya anak saya, karena ditempat saya kan nggak ada sawah mas…” komentar salah satu wali siswa Paud.
Lain halnya dengan Bu Rina, ibu ini merasa bahwa mengenalkan anaknya dengan pertanian itu penting, ” ini penting mas, disaat anak-anak jaman sekarang pada gengsi untuk bertani karena dianggap kotor, saya malah pengin anak saya dekat dengan pertanian, karena dari dulu embah-embahnya, buyutnya tani semua, jadi kami dari keluarga tani. Apalagi kota kita kan salah satu sentra pertanian yang produktif ya mas, jadi sayang kalau nggak ada generasi penerusnya…“.

Apa yang disampaikan salah satu wali siswa tadi mungkin3 sederhana, tapi akan menjadi tidak sederhana ketika jaman sekarang orang tua justru melarang anaknya untuk terjun kesawah, dengan berbagai alasan seperti kotor, pekerjaan rendahan dll, bekerja disektor pertanian seolah menjadi profesi yang remeh dan hina. Padahal dikota ini sektor pertanian adalah potensi yang menggiurkan mengingat banyaknya lahan subur dan air yang berlimpah. lagi pula, bukankah bertani merupakan pekerjaan yang mulia? Perlu diadakan semacam edukasi sedini mungkin kepada generasi muda sekarang tentang pentingnya bertani itu.

Selesai dari sawah, rombongan kemudian mandi dan kembali menuju salah satu ruangan di gedung Agroteknologi tempat acara pertama dibuka. Acara ditutup oleh Pembantu Direktur III Ibu Barni, S.Pd, M.A, menurutnya ini adalah bentuk pengabdian kampus ini kepada masyarakat karena kampus ini adalah milik bersama, lanjutnya, Politeknik membuka kepada masyarakat luas untuk bekerjasama dalam bidang apapun terkait edukasi, pelayanan dan pengabdian. Penghujung acara, Kepala PAUD Pekandangan menerima kenang-kenangan berupa dua buah bibit pepaya Kalina untuk ditanam di sekitar PAUD.

Sambil meminum jus jambu dan brownies mocaf hasil olahan mahasiswa Agroteknologi, anak-anak terlihat cukup kelelahan setelah dua jam bergulat dengan sawah, sesuatu yang asing namun asyik buat mereka. Kelelahan jelas tidak membuat binar dimata mereka surut begitu saja, terlihat jelas dimata cantik mereka bahwa merekalah generasi penerus pak tani Banjarnegara. (w)

456798

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *