Menyadari bekal ilmu yang didapat selama kuliah di Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara, Gondo Aji Triwibowo akhirnya memutuskan untuk mengembangkan usaha budidaya sayuran secara hidroponik.
Halaman depan dan belakang rumahnya di RT. 2 RW. 3 Dusun Ciledok, Desa Sered, Kecamatan Madukara, dimanfaatkan untuk budidaya sayuran secara hidroponik. Ia merangkai sendiri media tanamnya menggunakan pipa paralon dengan lubang tanam sekitar 60 buah.
Adapun halaman belakan rumahnya juga dibuat green house untuk membudidayakan sayuran lebih banyak lagi. “Saya sudah mantap berusaha di bidang ini dengan bekal ilmu yang saya dapat di bangku kuliah Politeknik Banjarnegara. Usaha ini prospektif dan Alhamdulillah sejauh ini memberi keuntungan bagi saya,” ujarnya.
Selain menjual sayuran seperti selada, seledri, daun bawang, cabai dan lainnya, ia juga melayani pemesanan kit hidroponik sebagai media tanamnya. Ada juga yang ditanam di polibag dan pembeli terkadang berminat membeli sayuran berikut polibag-nya. “Awalnya saya menggunakan media tanam polibag hingga ratusan kantong. Namun semakin banyak semakin repot karena saya kerjakan sendiri. Akhirnya sejak bulan Mei lalu saya berpindah ke hidroponik dan ternyata lebih praktis serta memberi hasil yang bagus juga,” ungkapnya.
Karena pengalaman itu kemudian ia memperbarui greenhouse yang dibangun di belakang rumahnya dan tengah mempersiapkan kit hidroponik yang berisi sekitar 1.400 lubang tanam. Harapannya bisa menghasilkan sayuran lebih banyak dan dari berbagai jenis. Karena ia sudah mempunyai pemesan atau pasarnya sehingga tidak khawatir nantinya akan menjual kemana.
“Saya juga memanfaatkan media sosial untuk memasarkannya sehingga mulai banyak yang memesan. Dari mulai rangkaian terkecil kit hidroponik seharga Rp. 750 ribu hingga yang besar sesuai pesanan. Semakin besar semakin banyak lubang tanamnya sehingga tanaman yang dihasilkan akan semakin banyak pula,” paparnya.
Masyarakat sudah semakin terbuka akan produk hidroponik dan organik meski harganya lebih mahal. Faktor kesehatan dan kesegaran tanaman menjadi pilihan sehingga banyak yang meminta produk tersebut. “Terus terang saya mendapat bekal ilmu yang berharga dengan kuliah di Politeknik Banjarnegara dan mantap untuk memulai usaha sendiri. Tidak harus bekerja kepada orang lain,” tandasnya.