Sebanyak 23 peserta perwakilan desa, kecamatan dan SKPD di Banjarnegara mengikuti Lomba Pidato Basa Mbanyumasan, Sabtu (11/10), bertempat di auditorium Politeknik Banjarnegara.
Dalam sambutannya, Direktur Politeknik Banjarnegara Dr. Teguh Supriyanto, M.Hum mengatakan kegiatan lomba tersebut merupakan hasil kerjasama antara Politeknik Banjarnegara dengan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah. Menurut dia Politeknik Banjarnegara sebagai salah satu institusi perguruan tinggi di Banjarnegara perlu untuk ikut melestarikan budaya Jawa khususnya basa mbanyumasan. “Lomba Pidato punika disengkuyung kaliyan Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Politeknik Banjarnegara nderek urun-urun kangge nguri-uri kabudayan Jawi khususipun basa Mbanyumasan,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Banjarnegara Drs. Fahrudin Slamet Susiadi, MM yang hadir mewakili Pemkab menyatakan dukungannya atas kegiatan tersebut sebagai salah satu langkah untuk melestarikan budaya Jawa. Menurut dia, Pemkab Banjarnegara melalui Peraturan Bupati Nomor 8 Tahun 2013 tentang Bahasa, Sastra dan Aksara Jawa berupaya melestarikan Bahasa Jawa yang saat ini sudah mulai tergeser dengan memberlakukan kebijakan menggunakan bahasa tersebut setiap hari Kamis. Tidak hanya menerapkan peraturan penggunaan bahasa saja, Pemkab Banjarnegara juga menerapkan setiap hari Kamis terakhir setiap bulan, aparatur pemerintah di Kabupaten Banjarnegara wajib menggunakan Pakaian Adat Kabupaten Banjarnegara. “Mugi-mugi kanthi acara punika saged nderek nguri-uri basa Jawi kangge mbangun budaya daerah,” ujar Fahrudin. Di akhir sambutannya, untuk menggugah semangat kepada seluruh peserta dan penonton yang hadir, Fahrudin membacakan geguritan dengan judul Mituhu Dawuh.
Sementara itu Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah Drs. Pardi, MHum mengharapkan kegiatan tersebut bisa menjadi sebuah agenda rutin. Menurutnya, juara I dari lomba tersebut akan diikutsertakan dalam Kongres Kebudayaan Jawa yang rencananya akan diselenggarakan di Surakarta 10-13 November mendatang. “Semoga kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin tahunan dan untuk pelaksanaan tahun mendatang diharapkan lebih semarak dan meriah lagi,” ungkapnya.
Seorang peserta Djoko Suliyono mengatakan lomba pidato tersebut merupakan salah satu langkah yang tepat untuk lebih memasyarakatkan bahasa Jawa. Hal senada juga diungkapkan Sri Sundari. Menurut dia sebagai orang Jawa sudah sepantasnya untuk mencintai dan melestarikan bahasa Jawa. “Jangan sampai orang Banjarnegara tidak bisa berbahasa Jawa,” tegasnya.
Ketua panitia Eko Apriliyanto, SP MSc mengatakan lomba tersebut merupakan rangkaian dari kegiatan Dies Natalis ke-6 Politeknik Banjarnegara. Penilaian dilakukan oleh empat juri yang terdiri dari Drs Pardi MHum, Dr Teguh Supriyanto MHum, Sri Sumarni SSos dan Dwi Ari Cahyani STP MSc. “Yang termasuk dalam kriteria penilaian diantaranya pelafalan, kefasihan, pesan, mimik, ekspresi, runtutan cerita dan penampilan,” ujar Eko. Dalam setiap penampilannya para peserta menggunakan basa Jawa Banyumasan dengan durasi waktu 10 menit dengan mengusung tema Meningkatkan Potensi Lokal Banjarnegara.
Berhasil keluar sebagai juara I Sri Sundari dari Kecamatan Banjarmangu, Juara II Slamet Mulyanto dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga serta juara III diraih oleh Subagyo dari Kecamatan Banjarmangu.