Sekitar 162 siswa-siswi Kelompok Bermain (KB) Qurrota A’yun Petambakan, Banjarnegara, Rabu (16/11) memadati Laboratorium Program Studi Agroteknologi Politeknik Banjarnegara. Kehadiran mereka kali ini adalah untuk belajar membuat olahan buah salak menjadi sirup.
Semangat dan keceriaan nampak begitu jelas pada wajah mereka. Rasa keingintahuan yang tinggi muncul saat memasuki ruangan laboratorium yang dipenuhi dengan berbagai peralatan yang kesehariannya digunakan untuk kegiatan praktikum mahasiswa. Kegiatan pembuatan sirup salak tersebut difokuskan di Laboratorium Pengolahan Hasil Pertanian (PHP).
Ketua Program Studi Agroteknologi, Dwi Ari Cahyani, STP, M.Sc mengatakan berbagai komoditas hasil pertanian pernah diolah menjadi makanan atau minuman yang memiliki nilai ekonomis lebih tinggi serta dengan produk yang lebih bervariasi. Salah satu diantaranya buah salak yang diolah menjadi sirup.
“Dengan disiplin ilmu yang dimiliki serta dukungan sarana laboratorium yang memadai, kami terus berupaya melakukan pengembangan khususnya dalam bidang pertanian, dalam hal ini pengolahan hasil pertanian,” kata Dwi Ari. Menurut dia pihaknya selalu terbuka kepada siapa saja yang ingin melakukan kegiatan pembelajaran di kampus Politeknik Banjarngara termasuk kepada anak-anak usia dini.
Sebelum melakukan kegiatan pembuatan sirup salak di laboratorium, siswa-siswi KB tersebut mendapatkan materi pengantar berupa penjelasan terkait buah salak dan gambaran pengolahan hasil pertanian seperti pembuatan sirup berbahan dasar buah. Saat pembuatan sirup salak, anak-anak benar-benar terlibat dalam semua tahapan serta prosesnya, mulai dari pengupasan buah sampai pengemasan produk. “Setelah selesai semua prosesnya, anak-anak dan guru pendamping kami persilahkan untuk mencicipi dan membawa pulang satu kemasan sirup salak sebagai buah tangan,” katanya.
Seorang guru pendamping, Nasiyah mengatakan pihaknya sudah beberapa kali melakukan kunjungan bersama siswa-siswinya ke kampus Politeknik Banjarnegara. Menurut dia setiap kunjungan siswa-siswi diberikan materi yang berbeda-beda menyesuaikan dengan tema pembelajaran yang sedang diajarkan di sekolah. “Kebetulan untuk tema minggu ini adalah buah. Anak-anak kami ajak untuk mengenal buah-buahan sekaligus berbagai olahan yang bisa dibuat dari bahan buah, seperti sirup salak,” katanya.
Kunjungan sebelumnya, siswa-siswi KB Qurrota A’yun bersama-sama belajar mengenal berbagai teknologi pertanian diantaranya sistem hidroponik. Sistem hidroponik yang dikenalkan dan dibuat pada waktu itu yakni hidroponik type wicked system atau hidroponik statis model sumbu dengan bahan sangat sederhana berupa botol bekas air mineral yang difungsikan sebagai pot dan diisi dengan media tanam berupa arang sekam.